IDXChannel—Siapa pemilik saham ERAA? PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) adalah perusahaan barang konsumer non-primer, dengan bisnis utama di bidang distribusi dan perdagangan ritel perangkat telekomunikasi.
ERAA adalah perusahaan yang mengelola jaringan distribusi dan toko-toko Erafone. Melansir laman resmi Erajaya Swasembada (26/9/2025), perusahaan ini mengimpor dan mendistribusikan perangkat seluler, aksesoris, voucher game, dan sebagainya.
Erajaya juga mendistribusikan perangkat-perangkat internet of things (IoT). Perusahaan ini didirikan pada 1996 dan kini telah berkembang serta berekspansi hingga memiliki tiga lini bisnis. Yakni digital, gaya hidup, dan makanan dan kesehatan.
Dalam tiap lini bisnis Erajaya memiliki brand yang beroperasi menawarkan produk. Pada segmen digital tentu terdapat Erafone, iBox, TAM (Teletama Artha Mandiri), dan sebagainya.
Sementara pada segmen makanan dan kesehatan, Erajaya mengelola beberapa brand kuliner terkenal. Antara lain Sushi Tei, Paris Baguette Bakery, Grand Lucky (toko grosir), Curry Up, dan sebagainya.
ERAA juga berekspansi ke lini otomotif dengan membawa mobil listrik merek XPENG melalui anak usahanya.
Siapa Pemilik Saham ERAA?
Berdasarkan laporan bulanan registrasi pemegang efek, per 31 Agustus 2025 pengendali saham ERAA adalah PT Eralink International dengan kepemilikan saham sebanyak 8,80 miliar saham, atau setara dengan 55,17 persen dari total saham terdaftar.
Sementara masyarakat (non-warkat) memiliki 6,94 miliar saham atau setara dengan 43,53 persen. Jajaran direksi dan komisaris juga tercatat memiliki saham ERAA, tetapi jumlah kepemilikannya di bawah 1 persen.
Adapun penerima manfaat akhir dari kepemilikan saham ERAA adalah Rebecca Halim. Perusahaan ini terafiliasi dengan keluarga Sugianto Kusuma, alias Aguan, pendiri Agung Sedayu. Dua putranya, Richard Halim dan Alexander Halim duduk di jajaran komisaris.
Rebecca Halim pun merupakan istri Aguan. PT Eralink International juga merupakan perusahaan yang dimiliki oleh Richard Halim Kusuma. Jadi secara langsung, ERAA masih termasuk bagian dari bisnis keluarga Aguan.
Per September 2024, Erajaya memiliki 42 pusat distribusi dan 2.099 gerai ritel di seluruh Indonesia. Pusat distribusi dan toko terbanyak berada di Jawa dengan jumlah masing-masing 37 unit dan 1.364 unit.
ERAA mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada 14 Desember 2011 dengan melepas 920 juta saham, atau setara dengan 31,72 persen dari total modal disetor, dengan harga penawaran Rp1.000 per saham.
Pada IPO itu Erajaya sukses mengimpun dana segar dari investor sebanyak Rp920 miliar, nyaris Rp1 triliun. Pada perdagangan Jumat (26/9/2025) ini, ERAA dibuka di harga Rp440 per saham. Sejak awal 2025, ERAA hanya mencatatkan pertumbuhan harga sebesar 5,77 persen.
Itulah informasi singkat tentang siapa pemilik saham ERAA.
(Nadya Kurnia)