IDXChannel—Siapa pemilik saham JIHD? PT Jakarta International Hotels & Development Tbk (JIHD) adalah perusahaan yang bergerak di bidang pariwisata dan perhotelan, emiten ini adalah pemilik dan pengelola Hotel Borobudur di Jakarta.
Melansir laman resmi perseroan (12/9/2025), perusahaan pertama kali berdiri pada November 1969, mulanya untuk meneruskan pembangunan Hotel Borobudur sekaligus mengambil alih kepemilikannya dari perusahaan sebelumnya.
Saat ini JIHD memiliki empat lini bisnis. Yakni perhotelan, real estate, telekomunikasi, dan jasa perhotelan. Pada bisnis perhotelan, JIHD mengelola Hotel Borobudur dan The Ritz-Carlton Pacific Place.
Sementara pada bisnis real estate, melalui anak usahanya JIHD mengelola Sudirman Central Business District atau disingkat SCBD, sebuah kawasan niaga terpadu seluas 50 hektare lebih di segitiga emas Jakarta.
Jakarta International Hotels & Development juga memiliki perkantoran. Antara lain One Pacific Place dan Revenue Tower, seluruhnya berada di SCBD yang dikelola perseroan.
Sementara pada bisnis jasa perhotelan, JIHD memiliki anak usaha yang bergerak di bidang pengelolaan aktivitas operasional yang saat ini melayani Hote Borobudur, Discovery Kartika Plaza Hotel, Palace Hotel Cipanas, dan Discovery Hotel Ancol.
Lalu siapa pemilik JIHD? Melansir laman resmi perseroan dan Bursa Efek Indonesia (12/9/2025), berikut ini adalah daftar pemilik saham di Jakarta International Hotels & Development.
Siapa Pemilik Saham JIHD?
Berdasarkan laporan bulanan registrasi pemegang efek, per 31 Agustus 2025, pengendali saham JIDH adalah Tomy Winata dan PT Kresna Aji Sembada, dengan kepemilikan masing-masing 306 juta saham dan 932 juta saham.
Berikut ini adalah daftar pemilik saham JIDH dengan kepemilikan mayoritas di atas lima persen:
- Tomy Winata 306 juta saham/13,15 persen (pengendali)
- PT Kresna Aji Sembada 932 juta saham/40,03 persen (pengendali)
- PT Catur Kusuma Abadi 164 juta saham/7,07 persen
- Sukardi Tandijono 140 juta saham/6,05 persen
Sementara masyarakat non-warkat memiliki 550 juta saham, atau setara dengan 23,63 persen dari total saham terdaftar. Tomy Winata menjabat sebagai wakil presiden komisaris, sementara Sugianto Kusuma alias Aguan menjabat sebagai presiden komisaris.
Anak usaha perseroan yang bernama PT Danayasa Arthatama dulunya adalah perusahaan terbuka, sebelum akhirnya delisting secara sukarela pada 2020. Danayasa adalah bagian dari Artha Graha, konglomerasi milik Tomy Winata, yang mengelola kawasan SCBD.
JIHD pertama kali melantai di bursa pada 1984 dengan melepas 6,6 juta saham kepada masyarakat dengan harga penawaran sebesar Rp1.500 per saham. Dari IPO ini perseroan mengantongi Rp9,92 miliar dari investor.
Total saham JIHD saat ini mencapai 2,32 miliar, dengan 53,18 persen dikuasai oleh pihak pengendali. Kapitalisasi pasar perseroan saat ini mencapai Rp1,56 triliun, dengan harga Rp675 per saham. Sejak awal 2025, saham JIHD turun 44,67 persen.
Itulah informasi singkat tentang siapa pemilik saham JIHD.
(Nadya Kurnia)