"Sampah dan limbah yang tidak terkelola dengan baik tidak hanya dapat merusak lingkungan dan mengurangi daya dukungnya (carrying capacity), tapi juga berdampak buruk terhadap kehidupan sosial akibat timbulnya penyakit yang mangganggu kesehatan masyarakat," ujar Vita.
Namun, dengan penerapan prinsip ekonomi sirkular, sampah dan limbah dapat diolah menjadi produk bernilai. Sejauh ini SIG telah menjalankan prinsip tersebut dengan memanfaatkan RDF hingga biomassa dan limbah industri sebagai bahan bakar alternatif.
"Penggunaan bahan bakar alternatif merupakan bentuk tanggung jawab kami terhadap lingkungan, sekaligus sebagai upaya mereduksi emisi gas rumah kaca (GRK) yang menjadi penyebab perubahan iklim. Sekaligus, ini juga menunjukkan komitmen kuat SIG dalam mendorong penggunaan energi terbarukan yang ramah lingkungan," ujar Vita.
Saat ini, dikatakan Vita, tingkat emisi karbon yang dihasilkan dari produksi semen PCC SIG sebesar 494kg CO2/ton semen, atau lebih rendah dibandingkan rata-rata semen konvensional sebesar 800kg CO2/ton semen.
Emisi karbon produk semen PCC SIG juga tercatat lebih rendah hingga 38 persen dibandingkan emisi karbon semen konvensional.