3. Mencoba dengan swing trading
Scalping saham melakukan jual dan beli suatu saham yang lebih cepat dibandingkan swing trading, sehingga ada baiknya menerapkan strategiswing trading terlebih dahulu dengan ritme yang sedikit lebih lambat, bisa dalam periode mingguan atau bulanan dibandingkan dengan scalping saham yang memiliki ritme trading cukup pendek.
“Strategi swing trading tersebut biasanya dilakukan dalam periode mingguan atau secara bulanan, sehingga kamu dapat membiasakan diri terlebih dahulu untuk memahami karakter atau pola suatu saham yang terbentuk. Setelah terbiasa, maka kamu mulai bisa menerapkan scalping saham dengan intensitas lebih tinggi dan rentang waktu yang lebih pendek,” ujarnya.
4. Manajemen keuangan dan risiko
Kemampuan mengelola risiko dan membatasi kerugian sangat dibutuhkan ketika ingin menjadi seorang scalper. Manajemen keuangan saham yang kuat juga bisa membantu mendapatkan profit secara konsisten.
“Sebab prinsip scalping adalah agar scalper lebih banyak profit dari sekian banyaknya transaksi perdagangan yang dilakukan,” Christy menambahkan.