“Penambahan underlying SSF tidak hanya menjadi milestone (tonggak) penting dalam pengembangan produk derivatif, tetapi juga langkah strategis dalam meningkatkan daya tarik dan likuiditas pasar modal Indonesia secara keseluruhan,” ujarnya di Jakarta, Senin (14/7/2025).
Jeffrey menyebut, penambahan tersebut mempertimbangkan performa positif pada efek di sektor keuangan, konsumsi, dan energi di tengah dinamika ekonomi global dan domestik.
Produk SSF menawarkan fleksibilitas transaksi seperti posisi long maupun short, fitur leverage, serta kebutuhan modal yang relatif kecil, sehingga cocok untuk strategi lindung nilai maupun optimalisasi portofolio dalam berbagai kondisi pasar.
BEI juga mengajak Anggota Bursa (AB) untuk menyediakan akses perdagangan derivatif demi memperluas jangkauan investor. Hingga saat ini, sudah ada tiga AB yang terlibat dalam SSF, yakni Ajaib Sekuritas, Binaartha Sekuritas, dan Phintraco Sekuritas.
“BEI akan terus mendorong edukasi dan sosialisasi produk derivatif kepada investor dan pelaku pasar,” kata Jeffrey.
(Rahmat Fiansyah)