Sementara dari sisi keuangan, pendapatan SMBR pada periode yang sama tercatat sebesar Rp1,4 triliun dengan laba tahun berjalan mencapai Rp35,6 miliar dan EBITDA sebesar 256,8 miliar.
Menurut Vice President of Corporate Secretary SMBR, Hari Liandu, pencapaian penjualan ini merupakan hasil dari upaya Perseroan dalam memperkuat jaringan distribusi, meningkatkan operational excellence, dan fokus pada kebutuhan pasar di wilayah Sumbagsel dan sekitarnya.
"Kami tetap optimistis dan berkomitmen untuk menjaga kinerja yang solid meskipun berada di tengah tantangan pasar yang kompetitif, serta terus memperkuat sinergi dengan SIG sebagai induk usaha," ujar Hari, dalam keterangan resminya, Jumat (1/11/2024).
Menariknya, pada 7 Juni 2024, Pefindo menaikkan peringkat SMBR menjadi idA dari sebelumnya idA+ dengan outlook stabil, mencerminkan posisi pasar yang kuat dan profil keuangan yang konservatif.
Saat ini, menurut Hari, pihaknya berperan aktif dalam mendukung pembangunan infrastruktur di Indonesia dengan memasok semen untuk berbagai proyek, termasuk Pembangunan Tol Jambi Seksi 4 dan PLTU Lahat, serta sejumlah proyek konstruksi lainnya yang vital bagi pengembangan ekonomi daerah.