“Bisa dikatakan, Bank Jago saat ini bisa menuai apa yang telah ditanam empat tahun lalu dan dengan fundamental yang kuat, Bank Jago memiliki peluang untuk terus bertumbuh di tengah situasi pasar yang tidak menentu,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia menerangkan, ekspansi Bank Jago ke segmen Business Banking dan Digital Consumer Lending akan membuat bank berkode ARTO itu memiliki penawaran paling lengkap kepada masyarakat, dibandingkan peers bank digital atau bank berbasis teknologi lainnya.
“Di antara bank digital yang ada saat ini, hanya Bank Jago yang bisa melayani segmen konvensional dan syariah sekaligus,” katanya.
Merujuk Laporan Keuangan Bank Jago posisi Maret 2025, portofolio pinjaman dan pembiayaan memang tergolong beragam di mana tidak terdapat konsentrasi di satu segmen tertentu.
Misalnya, komposisi pinjaman dan pembiayaan berdasarkan jenis penggunaan cukup seimbang di mana porsi untuk modal kerja mencapai 51,7 persen; untuk investasi 4,6 persen; dan untuk konsumsi 43,5 persen. Berdasarkan tenor, pinjaman dan pembiayaan Bank Jago didominasi tenor di atas 12 bulan sebesar 60,5 persen.