Total beban operasional juga turun hingga 40 persen, atau Rp16 triliun dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara penurunan juga terjadi di beban penjualan dan pemasaran yang dipangkas 54,35 persen, menjadi Rp 6,43 triliun dari tahun sebelumnya Rp14,09 triliun.
GOTO pun berhasil memangkas rugi operasional (rugi usaha) di tahun 2023 menjadi Rp 10,28 triliun, turun 66,11% dari tahun sebelumnya rugi usaha Rp 30,33 triliun.
"GOTO telah meletakkan landasan operasional yang kuat dengan tercapainya EBITDA yang disesuaikan positif pada 4Q2023 dan terjalinnya kemitraan strategis dengan TikTok pada bisnis e-commerce yang akan berdampak luas kepada bisnis-bisnis Financial Technology dan On-Demand Services," tutur Patrick.
Ke depan, dikatakan Patrick, fokus perseroan adalah untuk memperkuat landasan ini agar dapat mendorong pertumbuhan yang lebih cepat dan profitabel.
Patrick mengatakan perseroan mengedepankan inovasi produk dan keunggulan operasional, dengan tujuan meningkatkan nilai yang perseroan berikan pada konsumen eksisting, meningkatkan wallet share, serta menumbuhkan basis konsumen.