Realisasi tersebut terhitung turun sebesar 9,5 persen dibanding beban operasional perusahaan pada paruh pertama tahun lalu yang masih sebesar Rp2,81 triliun.
Karenanya, beban keuangan bersih SIG pada saat yang sama juga turun 15,3 persen menjadi Rp590 miliar, dibanding Rp697 miliar pada semester I-2022 lalu.
"Tren kinerja positif ini membuat SIG berhasil membukukan laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp866 miliar, naik 3,1 persen dibanding periode sebelumnya, yang sebesar Rp840 miliar," tutur Vita.
Peningkatan laba tersebut, Vita menjelaskan, didorong oleh kapabilitas pengelolaan kenaikan biaya, optimalisasi utilisasi, serta efisiensi operasional dan beban keuangan perusahaan.
Hal tersebut pun diklaim Vita sebagai bukti konkret atas ketahanan SIG dalam mengatasi berbagai tantangan yang tersedia di pasar.