Pabrik yang sedang dibangun itu dirancang memiliki kapasitas produksi sebesar 20 ribu metrik ton per tahun untuk konsentrasi 100 persen atau 40 ribu metrik ton per tahun untuk konsentrasi 50 persen.
"Dengan kapasitas tersebut, pabrik ini akan menjadi fasilitas produksi hidrogen peroksida terbesar kedua di Indonesia," tulis manajemen SGER dalam keterbukaan informasi BEI, Rabu (27/8/2025).
Proyek ini menjadi langkah strategis SGER untuk mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap impor H₂O₂, yang pada 2023 tercatat mencapai sekitar 40.000 metrik ton.
Selain itu, proyek ini juga menjadi bagian dari upaya perusahaan dalam mendiversifikasikan bisnis ke sektor non-batubara, termasuk industri kimia, mineral, biomassa, dan energi baru terbarukan.
(DESI ANGRIANI)