sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Sunset ala Waskita (WSKT), Fundamental Jeblok hingga Tersandung Kasus Korupsi

Market news editor Melati Kristina - Riset
02/05/2023 16:51 WIB
Saham Waskita Karya (WSKT) kian terbenam seiring dengan rugi bersih dan utang jumbo perusahaan hingga direkturnya yang tersandung kasus korupsi.
Sunset ala Waskita (WSKT), Fundamental Jeblok hingga Tersandung Kasus Korupsi. (Foto: MNC Media)
Sunset ala Waskita (WSKT), Fundamental Jeblok hingga Tersandung Kasus Korupsi. (Foto: MNC Media)

IDXChannel – Saham emiten BUMN karya PT Waskita Karya Tbk (WSKT) kian terbenam seiring dengan rugi bersih dan utang jumbo yang ditanggung perusahaan hingga direkturnya yang tersandung kasus korupsi belakangan ini.

Melansir laporan keuangan perusahaan, WSKT masih menanggung rugi bersih hingga kuartal I-2023. Tercatat, rugi yang dapat diatribusikan kepada pemilik perusahaan pada kuartal I ini sebesar Rp374,93 miliar.

Jumlah tersebut sebetulnya menciut atau turun 54,86 persen dibanding kuartal I-2022 yang sebesar Rp830,64 miliar.

Hal tersebut karena rugi periode berjalan pada tiga bulan pertama 2023 juga menyusut menjadi Rp395,36 miliar dari sebelumnya di periode yang sama 2022 sebesar Rp967,71 miliar.

Kendati demikian, pendapatan usaha perseroan mengalami penurunan tipis sebesar 0,6 persen menjadi Rp2,73 triliun pada kuartal I-2023 dari Rp2,75 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Sedangkan total liabilitas (termasuk utang) pada kuartal I ini tercatat sebesar Rp84,38 triliun atau naik dari posisi 31 Desember 2022 yang sebesar Rp83,99 triliun. Untuk ekuitas justru susut dari Rp14,24 triliun pada akhir 2022 menjadi Rp13,85 triliun pada kuartal I-2023.

Dibandingkan dengan emiten BUMN karya lainnya, WSKT mencatatkan utang dengan jumlah paling besar sejak 2019 lalu.

Bahkan, pada tahun tersebut, jumlah utang WSKT mencapai Rp93,47 triliun. Kendati demikian, angka tersebut terus menurun, hingga menjadi Rp83,99 triliun pada 2022 lalu.

Sementara, emiten BUMN karya lainnya, seperti PT Wijaya Karya (WIKA) membukukan utang atau liabilitas sebesar Rp57,58 triliun pada 2022, disusul oleh PT PP Tbk (PTPP) dan PT Adhi Karya Tbk (ADHI) yang menanggung liabilitas masing-masing sebesar Rp42,79 triliun dan Rp31,16 triliun.

Sedangkan, dari sisi debt to equity ratio (DER), WSKT juga memiliki rasio yang paling tinggi, yakni mencapai 923,01 persen.

Sedangkan, DER dari WIKA dan PTPP masing-masing sebesar 444,13 persen dan 383,65 persen per April 2023.

Direktur Utama WSKT Tersandung Kasus Korupsi

Selain menanggung kinerja keuangan yang merugi disertai utang yang menggunung, Direktur Utama WSKT, Destiawan Soewardjono (DES) tengah ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi.

Menurut manajemen WSKT, kasus hukum yang terjadi tidak berdampak secacra signifikan terhadap kegiatan perusahaan, termasuk operasional maupun keuangan persusahaan.

"Dalam menjalankan proses bisnisnya, Waskita Karya selalu berpedoman kepada prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) dan Waskita terus berkomitmen agar proses bisnis dijalankan sesuai dengan prinsip profesionalisme serta integritas yang tinggi," tulis Corporate Secretary WSKT  dalam pernyataan tertulis, Sabtu (29/4).

Sebelumnya, Tim Penyidik pada Direktorat Penyidikan Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) menetapkan sebagai tersangka dan melakukan penahanan terhadap DES selaku Direktur Utama WSKT.

Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung (Kejagung) Ketut Sumedana menjelaskan status tersangka terkait perkara dugaan tindak pidana korupsi dalam penyimpangan penggunaan fasilitas pembiayaan dari beberapa bank yang dilakukan oleh WSKT  dan PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP).

Peranan Tersangka DES dalam perkara ini yaitu secara melawan hukum memerintahkan dan menyetujui pencairan dana Supply Chain Financing (SCF) dengan menggunakan dokumen pendukung palsu.

Penetapan direktur utama WSKT sebagai tersangka menyebabkan saham emiten ini ambles menyentuh auto reject bawah (ARB) 7 persen pada sesi II, perdagangan Selasa (2/5).

Melansir data Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (2/5) pukul 15.40 WIB, saham WSKT ambruk 6,96 persen ke level Rp214/saham.

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement