Lonjakan harga saham ini terjadi meski kinerja keuangan perseroan tertekan. Hingga 30 Juni 2025, LUCY mencetak rugi bersih Rp10,5 miliar akibat komibinasi investasi dan perubahan perilaku pasar.
Sekretaris Perusahaan LUCY, Ryad menjelaskan, industri gaya hidup saat ini sedang mengalami transisi besar, sehingga berdampak pada penurunan minat konsumen untuk Pure Nightlife dan beralih ke tren Wellness & Mindful Lifestyle.
"Perubahan ini berdampak pada fluktuasi pendapatan di outlet-outlet legacy kami, sementara perseroan sedang dalam tahap investasi untuk menyesuaikan (re-concepting) produk dan layanan agar elevan dengan gaya hidup baru yang lebih sehat ini," ujarnya.
Saat ini, LUCY mengelola empat portofolio yang berlokasi di lokasi-lokasi strategis di Jakarta, yakni Lucy in The Sky di SCBD dan SPARK, Lucy By The Beach di PIK2, Lucy Steak and Buns, dan Lucy Beer Mart.
(Rahmat Fiansyah)