Apalagi kinerja ekspor memuncak hanya sampai Agustus 2025 karena pengusaha melakukan front loading sebelum penerapan tarif impor oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Namun, geliat perekonomian akan berbalik arah terjadi pada kuartal IV-2025, optimistis bakal tumbuh sejalan dengan penyerapan insentif maupun stimulus yang digelontorkan pemerintah.
Saat ini pemerintah telah menyusun beberapa paket insentif yang akan digelontorkan hingga akhir tahun. Beberapa program yang sedang disusun meliputi perluasan sektor sasaran insentif pajak penghasilan pasal 21 (PPh 21) ditanggung pemerintah (DTP).
Berdasarkan analisis tersebut, Ibrahim memproyeksikan rupiah bergerak fluktuatif pada di rentang Rp16.370-Rp16.420 per USD pada Selasa (16/9/2025).
(DESI ANGRIANI)