"Saat ini, ROTI masih mampu menjaga positioningnya sebagai produsen roti massal pertama dan terbesar di Indonesia," ujar Direktur Utama DNET, Haliman Kustedjo, dalam paparan publik.
Positioning sebgaai penguasa pasar tersebut, menurut Haliman, menjadi salah satu kekuatan utama yang dimiliki anak usahanya itu dalam menghadapi ketatnya persaingan bisnis roti di dalam negeri.
Tahun ini, Haliman menjelaskan, ROTI berencana menambah satu pabrik baru yang berlokasi di Pekanbaru. Dengan demikian, sampai akhir tahun nanti, total pabrik yang dimiliki ROTI akan berjumlah 15 pabrik.
Dalam pandangan Haliman, secara umum pertumbuhan kinerja ROTI tidak lepas dari relaksasi mobilitas kegiatan masyarakat paska pandemi, serta peran manajemen dalam memaksimalkan produksi, efisiensi serta inovasi produk yang memberikan nilai tambah.
Tak hanya ROTI, DNET juga mengumumkan update capaian kinerja deretan anak usaha lainnya, seperti PT Indomarco Prismatama (Indomaret) dengan kepemilikan saham sebesar 40 persen, dan PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST) sebesar 35,84 persen.