Selama 9M 2025, kontribusi penjualan ekspor TIMAH mencapai 21 persen dari total ekspor timah Indonesia, serta menyumbang 3 persen dari total ekspor timah global sebesar 278.048 metrik ton. Berdasarkan CRU Tin Monitor, pertumbuhan produksi logam timah global di 9M 2025 sebesar 278.048 ton, sedangkan konsumsi logam timah global di 9M 2025 diperkirakan sebesar 282.874 ton
Harga timah sampai dengan September 2025 menunjukkan tren kenaikan harga yang lebih kuat dibandingkan semester 1-2025, didorong oleh ketatnya pasokan yang berkelanjutan meskipun ada tanda-tanda pemulihan parsial. Harga rata-rata logam timah Cash Settlement Price LME 9M 2025 sebesar USD 32.775,58 per ton atau naik 8,8 persen dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya sebesar USD30.130,32 per ton.
Perseroan mencatatkan penjualan logam timah domestik sebesar 7 persen dan ekspor logam timah sebesar 93 persen dengan 6 besar negara tujuan ekspor meliputi Jepang 19 persen, Singapura 19 persen, Korea Selatan 18 persen, Belanda 9 persen, Italia 4 persen, dan AS 4 persen.
Pada 9M 2025 harga jual rata-rata logam timah perseroan sebesar USD33.596 per metrik ton, naik 8 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar USD31.183 per metrik ton.
Berdasarkan publikasi laporan International Tin Association (ITA) memperkirakan penggunaan logam timah di 2025 mengalami pemulihan senilai 0,6 persen atau mencapai 380.160 metrik ton dan perkiraan supply sebesar 374.910 metrik ton.