sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Transisi Bisnis Nikel Tekan Pendapatan, Emas Topang Kinerja MDKA 

Market news editor Desi Angriani
28/12/2025 10:28 WIB
MDKA mencatat penurunan pendapatan seiring proses transisi dan optimalisasi bisnis nikel.
Transisi Bisnis Nikel Tekan Pendapatan, Emas Topang Kinerja MDKA (Foto: dok MDKA)
Transisi Bisnis Nikel Tekan Pendapatan, Emas Topang Kinerja MDKA (Foto: dok MDKA)

Meski pendapatan tertekan, MDKA berhasil meningkatkan EBITDA sebesar 33 persen YoY menjadi USD295 juta hingga September 2025. Peningkatan ini sejalan dengan penurunan beban pokok pendapatan sebesar 33 persen YoY menjadi USD950 juta, terutama akibat penurunan biaya pemrosesan sebesar 43 persen YoY setelah penghentian produksi HGNM.

Kontribusi EBITDA terbesar berasal dari segmen emas yang melonjak 75 persen YoY menjadi USD142 juta, setara 48 persen dari total EBITDA MDKA. Segmen NPI juga mencatat pertumbuhan EBITDA 38 persen YoY menjadi USD105 juta, didukung peningkatan pasokan bijih saprolit dari tambang internal SCM yang menekan biaya kas RKEF. Selain itu, EBITDA dari penjualan bijih nikel ke pihak ketiga tumbuh 52 persen YoY menjadi USD44 juta.

Di sisi bottom line, rugi bersih MDKA mulai menyempit. Perseroan mencatat rugi bersih USD35 juta hingga sembilan bulan 2025, membaik dari rugi USD67 juta pada kuartal III-2024. Perbaikan ini didorong lonjakan laba operasional sebesar 55 persen YoY berkat efisiensi biaya operasional dan beban pokok. Beban lain-lain juga turun signifikan 85 persen YoY seiring berkurangnya rugi selisih kurs.

Namun, beban keuangan meningkat 16 persen YoY akibat penerbitan obligasi baru untuk mendukung pengembangan sejumlah proyek strategis. Selain itu, porsi kepentingan nonpengendali (NCI) yang lebih besar dibandingkan laba entitas induk turut menekan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk.

Optimasi Produksi dan Proyek Jangka Panjang

Ke depan, MDKA tetap fokus pada optimalisasi produksi dan efisiensi biaya. Target produksi nikel meningkat signifikan, dengan produksi bijih limonit naik 48 persen YoY dan saprolit melonjak 135 persen YoY. Target produksi NPI 2025 diperkirakan mencapai 70-80 ribu ton. MDKA juga berencana melanjutkan kembali produksi HGNM pada kuartal IV-2025 dengan struktur biaya yang lebih rendah.

Halaman : 1 2 3 4
Advertisement
Advertisement