sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Uni Eropa Tak Satu Suara Soal Pembatasan Harga Gas, Sikap Prancis Jadi Sorotan

Market news editor Taufan Sukma/IDX Channel
12/12/2022 04:04 WIB
Prancis yang semula mengisyaratkan dukungannya pada upaya pembatasan, pekan ini justru menyerukan keprihatinannya terhadap potensi kejatuhan di pasar keuangan.
Uni Eropa Tak Satu Suara Soal Pembatasan Harga Gas, Sikap Prancis Jadi Sorotan (foto: MNC Media)
Uni Eropa Tak Satu Suara Soal Pembatasan Harga Gas, Sikap Prancis Jadi Sorotan (foto: MNC Media)

IDXChannel – Prancis menjadi pihak yang paling disorot terkait perdebatan perlu-tidaknya penerapan pembatasan harga gas di kalangan negara-negara Eropa.

Dalam perdebatan tersebut, negara-negara Uni Eropa terbelah dalam dua kubu besar, dengan 15 negara, termasuk Italia, Polandia, dan Belgia, kukuh menginginkan pembatasan harga yang diterapkan di seluruh kawasan Uni Eropa.

Sementara di kubu yang berseberangan, kengototan yang sama juga diperlihatkan oleh Jerman, Belanda dan Denmark, yang menilai bahwa langkah pembatasan harga justru akan menyeret Uni Eropa pada situasi yang lebih buruk.

Yang jadi masalah, Prancis yang semula mengisyaratkan dukungannya pada upaya pembatasan, pekan ini justru menyerukan keprihatinannya terhadap potensi kejatuhan di pasar keuangan.

Langkah Prancis ini dinilai berpotensi menggembosi kubu pro-pembatasan harga, lantaran diyakini bakal memperkuat sikap skeptis di kalangan masyarakat Eropa, yang pada akhirnya justru semakin mementahkan rencana pembatasan harga.

Sementara, Bank Sentral Eropa (European Central Bank/ECB) juga telah memperingatkan bahwa proposal Uni Eropa dapat membahayakan stabilitas keuangan dan karenanya perlu dirancang ulang.

Atas kondisi dilematis tersebut, sebagaimana dilansir Reuters, Jumat (9/12/2022), usulan datang dari Komisi Eropa agar langkah pembatasan harga yang telah ditetapkan bulan lalu harus disetujui ulang oleh para Menteri Energi masing-masing negara, pada 13 Desember 2022 mendatang di Brusssel.

Dalam momen tersebut, diyakini bakal terjadi negosiasi besar-besaran antara kedua kubu, yang dengan hanya menyisakan beberapa hari tersisa, oleh sejumlah kalangan pengamat justru diragukan bakal benar-benar mampu menyatukan suara untuk menjadi sikap bersama dari 27 negara anggota Uni Eropa. (TSA)

Penulis: Mila Pertiwi

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement