“Penghasilan ini tidak hanya mencerminkan biaya produksi mereka. Karena itu, ini saatnya bagi konsumen untuk mendapatkan keuntungan dari sumber yang berbiaya rendah. Komisi itu mengalihkan keuntungan tak terduga untuk memungkinkan negara-negara anggota mendukung rumah tangga dan bisnis yang rentan," ungkap Leyen.
Tak hanya perusahaan listrik, perusahaan minyak dan gas yang telah menghasilkan keuntungan besar juga bakal dikenakan pajak tak terduga, yang digambarkan Leyen sebagai 'kontribusi solidaritas'.
Dari dokumen bocor yang diperoleh Guardian terungkap bahwa eksekutif UE menginginkan pengurangan wajib lima persen dalam konsumsi listrik selama periode puncak. Hal ini mencerminkan rencana penghematan gas sebelumnya, meskipun negara-negara anggota UE telah memutuskan bahwa langkah-langkah efisiensi ini harus bersifat sukarela.
Pembatasan gas Rusia kemungkinan akan dipertanyakan oleh beberapa negara anggota UE. Polandia berpendapat bahwa UE harus membatasi harga semua gas non-UE, lantaran mereka khawatir serangan terhadap Rusia akan memicu pembalasan yang akan membuat Ukraina kehilangan biaya transit pipa yang menguntungkan.
Leyen juga mengatakan bahwa Rusia telah menutup sebagian atau seluruhnya gas di 13 negara anggota Uni Eropa. “Kami tidak peduli dengan pengumuman dari Rusia ini karena kami tahu mereka memeras kami. Hal terbaik untuk dilakukan adalah memperkuat diri sendiri dan mendekati penyedia lain dan tunjukkan solidaritas," papar Leyen.