Samuel Sekuritas pun meningkatkan proyeksi harga batu bara selama 2023 menjadi USD220 per ton dari sebelumnya USD180 per ton.
“[Ini] mengingat tensi geopolitik dan La Nina yang kemungkinan akan berlanjut memasuki 1H23 [paruh pertama 2023] (yang akan menghambat produksi batu bara global),” jelas analis Samuel Jonathan Guyadi dalam risetnya.
Jonathan melanjutkan, soal permintaan, Samuel percaya bahwa permintaan dari China akan tetap tinggi dalam jangka pendek lantaraan persediaan yang rendah dan permintaan yang tinggi, terutama dari pembangkit listrik.
Khusus BUMI, Samuel Sekuritas memberikan rating beli (buy) dengan target harga (TP) ke level Rp240 per saham.
Sebagai catatan, menurut hemat Samuel Sekuritas, katalis positif untuk sektor batu bara ke depan, yakni cuaca ekstrem yang berkepanjangan. Sementara, katalis negatif soal perlambatan ekonomi dan kelebihan pasokan (oversupply).
(ADF)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.