Pernyataan Gubernur Fed Jerome Powell pada pertemuan terakhir menghadirkan sinyal betapa pengetatan kebijakan moneter masih akan berlaku ke depan. The Fed memperingatkan pasar bahwa suku bunga bisa menembus angka 5% pada 2023, sebuah level tertinggi sejak 2007.
"Pasar terhuyung-huyung akibat retorika hawkish Federal Reserve dan lebih khusus lagi karena ada potensi suku bunga di atas 5%," kata Andre Bakhos, direktur pelaksana di New Vines Capital LLC, dilansir Reuters, Jumat (16/12/2022).
Indikator Fedwatch saat ini memproyeksikan setidaknya dua kenaikan suku bunga tambahan sebesar 25 bps pada tahun depan, hingga mencapai 4,9% pada medio 2023.
Ke depan, investor juga tengah menantikan data PMI manufaktur dan sektor jasa untuk periode Desember yang akan memberi petunjuk lebih lanjut ihwal kondisi makro negeri Paman Sam saat ini.
(FRI)