sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Wall Street Ditutup Menguat usai Rilis Data Pekerja dan Ekspektasi Pemangkasan Suku Bunga

Market news editor Anggie Ariesta
05/06/2024 07:02 WIB
Wall Street berakhir menguat pada perdagangan Selasa (4/6/2024) waktu setempat, menyusul data pasar tenaga kerja yang lebih lemah dan ekspektasi suku bunga.
Wall Street Ditutup Menguat usai Rilis Data Pekerja dan Ekspektasi Pemangkasan Suku Bunga. (Foto: MNC Media)
Wall Street Ditutup Menguat usai Rilis Data Pekerja dan Ekspektasi Pemangkasan Suku Bunga. (Foto: MNC Media)

IDXChannelBursa Saham Wall Street berakhir menguat pada perdagangan Selasa (4/6/2024) waktu setempat, menyusul data pasar tenaga kerja yang lebih lemah dari perkiraan mendorong ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve.

Mengutip Reuters, Dow Jones Industrial Average (.DJI) naik 140,26 poin, atau 0,36%, menjadi 38.711,29, S&P 500 (.SPX) naik 7,94 poin, atau 0,15%, menjadi 5.291,34 dan Nasdaq Composite (.IXIC) naik 28,38 poin, atau 0,17%, menjadi 16.857,05.

Data pada hari Selasa menunjukkan bahwa lowongan pekerjaan AS turun ke level terendah dalam lebih dari tiga tahun pada bulan April, menandakan meredanya keketatan pasar tenaga kerja yang mendukung pemangkasan suku bunga Fed tahun ini. Imbal hasil Treasury AS merosot setelah laporan tersebut.

Indeks utama Wall Street menguat setelah memangkas kerugian sebelumnya. Ekuitas di sektor real estat (.SPLRCR), dan kebutuhan pokok konsumen (.SPLRCS), melaju lebih cepat dari sektor lainnya, sementara saham material (.SPLRCM), dan energi (.SPNY), merupakan yang paling merugi.

Data pasar tenaga kerja tersebut merupakan yang terbaru dalam serangkaian laporan terkini yang menunjukkan melambatnya pertumbuhan ekonomi AS. Data pada hari Senin menunjukkan bahwa aktivitas manufaktur AS telah melambat untuk bulan kedua berturut-turut pada bulan Mei. 

"Apa yang telah kita lihat dalam data sejauh minggu ini adalah bahwa data tersebut relatif lemah, dimulai dengan PMI manufaktur dan lowongan pekerjaan hari ini," kata James St. Aubin, kepala investasi di Sierra Mutual Funds di Santa Monica, California.

"Itu telah memberikan dampak total dalam membantu reli di pasar obligasi; tetapi untuk pasar saham, itu adalah pedang bermata dua karena mereka sedang mencari pengumuman penurunan suku bunga, yang memiliki kemungkinan meningkat dengan data yang lebih lemah," tambah St. Aubin.

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement