sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Wall Street Ditutup Mixed Imbas Anjloknya Saham Teknologi dan Kekhawatiran Resesi

Market news editor Anggie Ariesta
06/04/2023 06:47 WIB
Wall Street ditutup mixed dengan indeks S&P 500 dan Nasdaq berakhir melemah tajam karena saham teknologi dan kekhawatiran terhadap resesi.
Wall Street Ditutup Mixed Imbas Anjloknya Saham Teknologi dan Kekhawatiran Resesi. (Foto: MNC Media)
Wall Street Ditutup Mixed Imbas Anjloknya Saham Teknologi dan Kekhawatiran Resesi. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Wall Street ditutup mixed dengan indeks S&P 500 dan Nasdaq berakhir melemah tajam pada perdagangan Rabu (5/4/2023) waktu setempat. Beberapa faktornya yaitu anjloknya sejumlah saham teknologi dan kekhawatiran terhadap resesi.

Mengutip Reuters, S&P 500 turun 0,25% untuk mengakhiri sesi di 4.090,38 poin. Sedangkan indeks Nasdaq turun 1,07% menjadi 11.996,86 poin dan Dow Jones Industrial Average naik 0,24% menjadi 33.482,72 poin.

Pelemahan S&P 500 dan Nasdaq tak lepas dari rilis data ekonomi yang menunjukkan penurunan hingga memperdalam kekhawatiran bahwa kenaikan suku bunga cepat Federal Reserve dapat menyebabkan ekonomi AS ke dalam resesi.

Di sisi lain, saham-saham teknologi cukup tertekan dengan pada perdagangan kemarin. Nvidia Corp (NVDA.O) turun 2,1% dan merupakan salah satu saham yang paling membebani S&P 500 setelah unit Google Alphabet Inc (GOOGL.O) mengatakan superkomputer yang digunakannya untuk melatih model kecerdasan buatannya lebih cepat dan lebih hemat daya daripada komponen sebanding yang dibuat oleh pembuat chip.

Tesla Inc (TSLA.O) turun 3,7%, sementara Amazon (AMZN.O) dan Apple (AAPL.O) turun lebih dari 1%, semua menarik turun Nasdaq dan membalikkan keuntungan di beberapa perusahaan paling berharga di Wall Street dalam beberapa pekan terakhir.

Adapun Caterpillar (CAT.N), dipandang sebagai penentu arah untuk sektor industri, turun 1,8%, membawa kerugiannya selama dua hari terakhir menjadi 7% karena investor mengkhawatirkan potensi penurunan ekonomi.

Mendorong kekhawatiran resesi, laporan Ketenagakerjaan Nasional ADP menunjukkan pengusaha swasta AS mempekerjakan pekerja jauh lebih sedikit dari yang diharapkan pada bulan Maret. Itu mengikuti data lowongan pekerjaan yang lemah pada hari Selasa.

Selain itu, survei Institute for Supply Management menunjukkan sektor jasa melambat lebih dari yang diharapkan bulan lalu karena permintaan yang menurun, sementara ukuran harga yang dibayarkan oleh bisnis jasa turun ke level terendah dalam tiga tahun.

Awal pekan ini data menunjukkan penurunan pesanan pabrik dan aktivitas manufaktur yang lemah.

Halaman : 1 2
Berita Rekomendasi

Berita Terkait
Advertisement
Advertisement