Menurut angka dari Biro Analisis Ekonomi Departemen Perdagangan, produk domestik bruto (PDB) AS meningkat pada tingkat tahunan sebesar 2,4 persen selama periode tersebut, dibandingkan dengan kenaikan 3,1 persen pada kuartal Juli-September.
Para ekonom telah memperkirakan angka tersebut akan tetap tidak direvisi pada perkiraan sebelumnya sebesar 2,3 persen.
Komentar dari anggota FOMC, Tom Barkin juga menjadi sorotan pada Kamis, setelah rekannya, Alberto Musalem mengatakan pada Rabu bahwa risiko telah meningkat. Inflasi AS akan terhenti di atas target Federal Reserve 2 persen, atau bahkan naik lebih lanjut dalam jangka pendek, dengan kenaikan pajak impor berpotensi memicu tekanan harga yang lebih persisten.
(Fiki Ariyanti)