Salah satu potensi kekhawatiran pasar adalah lonjakan besar dalam upah pekerja naik 4,9 persen dari tahun sebelumnya, yang dapat memicu kekhawatiran tentang inflasi. Namun angka tersebut relatif sesuai dengan ekspektasi para ekonom.
Kepala Alokasi Aset Global di Manulife Investment Management, Nate Thooft mengatakan, selain menunjukkan perekrutan tenaga kerja yang lebih kuat dari yang diperkirakan, kenyataan sederhananya adalah tidak menunjukkan terlalu sentimen yang begitu panas juga. Itulah mengapa ada hal yang mengejutkan bahwa imbal hasil Treasury selama 10 tahun turun begitu tajam menjadi 1,44 persen dari 1,52 persen pada Kamis (4/11) malam.
Ahli Strategi Investasi Senior di Allspring Global Investment, Brian Jacobsen mengatakan, salah satu alasan yang mungkin adalah bahwa investor melihat lebih banyak orang kembali bekerja untuk membersihkan kemacetan di rantai pasokan yang berdampak pada ekonomi dan mendorong inflasi.
"Itu bisa menyebabkan ekspektasi inflasi yang lebih rendah dan akan menambah tekanan ke bawah pada imbal hasil Treasury," kata Jacobsen.
Sedangkan menurut Matt Stucky, manajer portofolio senior di Northwestern Mutual Wealth Management Co, semakin banyak orang yang yang kembali untuk mengisi posisi terbuka akan membantu menjaga tekanan kekurangan itu sedikit. Namun tingkat pergerakan di pasar obligasi masih mengejutkan pengamat pasar.