”Kami bersyukur atas kepercayaan Pemerintah India yang telah menunjuk Waskita untuk mengerjakan gedung Kedutaan Besar India. Perseroan berkomitmen untuk mengerjakan sesuai target waktu dan mutu,” ucap dia dalam keterangan resminya, Jakarta, Kamis (30/11).
Selain itu, Ermy memastikan untuk menyelesaikan dengan kualitas yang terbaik, serta menerapkan kesehatan dan keselamatan kerja (K3) dengan prinsip Zero Fatality, Zero Accident, Zero Rework dan Zero Waste saat berlangsungnya pembangunan proyek.
Tim proyek Waskita juga melakukan inovasi dan pengembangan digitalisasi dalam pembangunan proyek ini, antara lain melalui penerapan Building Information Modeling (7D), Sound Barrier untuk meredam suara selama pekerjaan pembangunan dan Pagar Promosi untuk pariwisata India di dalam kawasan Kedutaan Besar.
”Inovasi digitalisasi yang kami kembangkan dalam pekerjaan konstruksi, yaitu BIM 7D yang digunakan dalam pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas bangunan diintegrasikan dengan simulasi computer aided design (CAD) 7D guna mengoptimalkan manajemen aset dari proses desain hingga pembongkaran,” jelas Ermy.
Gedung dan kawasan Kedutaan Besar India untuk Indonesia dibangun di atas luas tanah 6.916 meter persegi (m2) dengan total project area 25.006 m2 yang terdiri dari 4 lantai gedung Main Chancery, ASEAN Office, Consular seluas 4.379 m2, 4 lantai gedung Jawaharlal Nehru Indian Culture Centre (JNICC) seluas 3.084 m2 dan 18 lantai gedung Residences dan Consular seluas 16.183 m2.