sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

7 Kesalahan dalam Perencanaan Dana Pensiun yang Wajib Dihindari

Milenomic editor Kurnia Nadya
07/06/2025 13:46 WIB
Persiapan pensiun dianjurkan agar direncanakan begitu karyawan mencapai usia 30 tahun lebih.
7 Kesalahan dalam Perencanaan Dana Pensiun yang Wajib Dihindari. (Foto: Istimewa)
7 Kesalahan dalam Perencanaan Dana Pensiun yang Wajib Dihindari. (Foto: Istimewa)

IDXChannel—Ada beberapa keputusan yang dapat membuat rencana tabungan pensiun Anda sia-sia. Akibatnya, saat pensiun Anda tetap mengalami kesulitan meskipun dana pensiun tersedia. 

Kesalahan ini dapat terjadi pada siapa pun tanpa disadari. Persiapan pensiun dianjurkan agar direncanakan begitu karyawan mencapai usia 30 tahun lebih. Pada periode itu, karyawan memiliki waktu sekitar 30 tahun usia produktif sebelum pensiun. 

Dengan waktu yang tersisa, karyawan dianjurkan untuk mulai merencanakan pensiun sebaik mungkin. Sehingga ketika pensiun tiba, dia masih mampu untuk hidup berdikari tanpa kesulitan finansial yang ekstrem. 

Alasan utama rencana pensiun adalah pensiunan masih harus membiayai hidup sehari-hari dengan ketiadaan pendapatan tetap seperti gaji yang diperoleh saat masih kerja. Tidak semua pensiunan dapat mengandalkan anak-anaknya untuk membiayai kehidupannya. 

Berikut ini adalah beberapa kesalahan dalam perencanaan dana pensiun yang patut dihindari. 

7 Kesalahan dalam Perencanaan Dana Pensiun yang Wajib Dihindari 

1. Menunda-nunda Perencanaan 

Salah satu kebiasaan buruk yang dimiliki banyak orang adalah menunda-nunda. Umumnya, saat masih muda, kita merasa masih memiliki banyak waktu. Kita baru mulai merasa kekurangan waktu, atau ‘dikejar usia’, begitu menginjak usia 30-an. 

Semakin lama menunda, semakin sedikit waktu yang bisa Anda miliki untuk merencanakan dan menabung dana pensiun. Tahu-tahu, Anda sudah menginjak usia 40-50 tahun tanpa tabungan pensiun yang cukup, tanpa rencana sumber biaya hidup pasca pensiun. 

2. Tidak Menganggap Serius Dana Pensiun 

Salah satu kesalahan utama yang patut dihindari adalah tidak menganggap betapa pentingnya dana pensiun bagi seorang pensiunan. Dana pensiun dapat dialokasikan sebagai sumber biaya hidup, modal bisnis, ataupun modal investasi. 

Tidak semua orang dapat mengandalkan anak-anaknya, ada pula yang tidak mau membebani anak-anaknya dengan biaya hidup pasca pensiun. Sementara pensiunan tanpa anak harus bertahan pasca pensiun tanpa sokongan dari siapa pun. 

Oleh sebab itu, penting untuk menabung dana pensiun. Sebab dana itu dapat dialokasikan untuk hal-hal produktif yang dapat menghasilkan uang di masa tua. 

3. Memilih Berbisnis, tetapi Telat Memulai 

Banyak orang yang memilih untuk berbisnis sebagai sumber pemasukan pasca pensiun, tetapi tidak sedikit pula orang yang sebenarnya tidak tahu cara berbisnis, dan terlambat mengeksekusi rencana bisnisnya. 

Saat memulai bisnis, Anda tidak bisa berekspektasi langsung untung. Bisnis tersebut memerlukan waktu untuk berkembang, apalagi jika skala bisnisnya besar dan menelan modal besar. 

Jika Anda berencana berbisnis seperti membuka restoran, warung, beternak, dan sebagainya. Anda harus mulai setidaknya 10 tahun sebelum pensiun, sehingga saat pensiun bisnis itu sudah berkembang dan mampu menghasilkan penjualan tetap. 

4. Masih Membantu Anak yang Sudah Dewasa

Tidak sedikit orang tua yang tidak mampu tegas dan tidak tegaan melihat anak kesusahan. Banyak orang tua yang masih membantu anak-anaknya yang sudah dewasa secara finansial. Dengan membelikan rumah, memberikan uang saat anak butuh, dan sebagainya. 

Padahal anak yang sudah dewasa mestinya mampu mandiri, setidaknya mampu menghidupi dirinya sendiri tanpa bantuan dana dari orang tuanya sama sekali. Dengan memanjakan anak seperti ini, orang tua mengalokasikan uang yang mestinya dapat ditabung. 

5. Hanya Mengandalkan JP/JHT BPJS Ketenagakerjaan 

Tabungan JHT memang dapat membantu pensiunan. Namun dana yang terkumpul di JHT jumlahnya terbatas, dan uang itu akan habis jika terus menerus dipakai. Maka dari itu penting bagi karyawan untuk mempersiapkan dana pensiun terpisah dari JHT BPJS. 

6. Tidak Mempertimbangkan Investasi Jangka Panjang 

Salah satu metode menabung dana pensiun yang efisien adalah dengan mengubahnya menjadi aset produktif, cara termudah adalah dengan berinvestasi jangka panjang di Surat Berharga Negara atau obligasi FR. 

Obligasi FR menawarkan tenor jangka panjang hingga puluhan tahun. Selain obligasi, karyawan juga dapat menyimpan dana pensiunnya di reksa dana pendapatan tetap atau reksa dana pasar uang. 

7. Langsung Boros 

Kesalahan lain yang umum terjadi adalah langsung boros begitu JHT atau dana pensiun cair karena gelap mata dan tidak terbiasa memiliki uang dalam jumlah besar sekaligus, terlebih untuk kebutuhan-kebutuhan yang kurang penting dan tidak produktif. 

Menggunakan uang pensiun untuk bersenang-senang atau membeli barang idaman sekali dua kali tidak ada salahnya. Namun jika dilakukan terus menerus, uang itu bisa habis dalam waktu singkat. 

Itulah beberapa kesalahan dalam perencanaan dana pensiun yang wajib dihindari. 


(Nadya Kurnia)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement