Ia menjelaskan, peserta program pemagangan ini sebelum berangkat ke Jepang terlebih dahulu menjalani pelatihan pra pemberangkatan yang dilaksanakan 4 s.d 5 bulan untuk mempersiapkan para calon pemagang dalam hal bahasa, budaya, serta mempersiapkan fisik, mental, dan kedisiplinan untuk dapat menyesuaikan diri dengan kondisi di Jepang selama program pemagangan 3 s.d 5 tahun.
Pasca magang, menurut Caswiyono, para alumni peserta pemagangan diharapkan dapat bekerja pada perusahaan Jepang atau mendirikan usaha mandiri di Indonesia.
"Saya berharap para pengusaha atau calon pengusaha alumni program pemagangan di Jepang yang tergabung dalam Ikatan Pengusaha Kenshuse Indonesia (IKAPEKSI) dapat menjadi mentor bagi para pemagang untuk membangun usaha mandiri," kata Caswiyono.
Caswiyono menegaskan, program pemagangan luar negeri telah membawa manfaat cukup besar terhadap perkembangan teknologi di Indonesia dan membawa dampak positif terhadap perubahan etos kerja para pemuda yang berhasil melaksanakan program magang di luar negeri. Sehingga menjadi tenaga kerja kompeten dan dapat bersaing tidak hanya di Indonesia tetapi juga di luar negeri.
"Menaker Ida Fauziyah dalam arahannya selalu menekankan agar dari program pemagangan ini dapat membantu mengurangi jumlah pengangguran yang ada," ucap Caswiyono Rusdie. (NDA)