Sebagai informasi tambahan, pada kunjungan kerjanya ke Jawa Tengah, AHY juga mengungkap dua tindak pidana pertanahan yang dilakukan oleh mafia tanah di Kabupaten Grobogan dan Kota Semarang.
AHY mengatakan, mafia tanah melakukan kejahatan dengan menggunakan akta autentik yang dipalsukan dan melakukan penipuan dan/atau penggelapan. Dari dua kasus tersebut, berhasil diselamatkan objek tanah seluas 826.612 meter persegi atau 82,66 hektare, serta potensi kerugian negara dan masyarakat Rp3,41 triliun.
"Pemberantasan mafia tanah untuk menghadirkan keadilan atas urusan tanah dan tata ruang. Sekaligus kita ingin meyakinkan kepastian hukum untuk menghadirkan iklim investasi yang semakin kompetitif dan menjanjikan kepada para investor," ujar AHY.
(FAY)