IDXChannel - Negara Pakistan sedang mengalami krisis energi, kondisi ini menyebabkan 220 juta penduduk negara tersebut hidup tanpa adanya listrik sejak Senin (23/1/2023).
Kementerian Energi negara itu mengatakan dalam sebuah pernyataan Jaringan Listrik Nasional negara itu mati pada pukul 7.34 pagi waktu setempat dan menyebabkan gangguan yang meluas pada sistem tenaga.
"Sekarang pemeliharaan sistem listrik mengalami kemajuan pesat,” tambah pernyataan Kementerian Energi Pakistan dikutip CNN, Selasa (24/1/2023).
"Listrik dalam jumlah terbatas di ibu kota Islamabad dan kota Peshawar telah dipulihkan," tambah pernyataan itu.
“Ada fluktuasi tegangan dan sistem dimatikan satu per satu. Ini bukan krisis besar,” ujar Dastagir kepada saluran berita Geo TV. Pemadaman listrik dilaporkan terjadi di kota pelabuhan selatan Karachi, ibu kota Islamabad, kota timur Lahore, dan Peshawar di utara.
Juru bicara Rumah Sakit Lady Reading Peshawar Mohammad Asim mengatakan generator cadangan digunakan untuk menyediakan listrik tanpa gangguan untuk bangsal darurat, unit perawatan intensif, dan laboratorium. Lady Reading Peshawar merupakan rumah sakit terbesar di provinsi Khyber Pakhtunkhwa.
Kementerian listrik mengeluarkan pernyataan yang mengatakan pekerjaan sedang berlangsung untuk menghidupkan kembali sistem tersebut, dan menteri tersebut mengatakan listrik telah dipulihkan di beberapa bagian negara.
Pakistan memiliki kapasitas terpasang listrik yang cukup untuk memenuhi permintaan, terutama di musim dingin, ketika sebagian besar mengalami surplus. Tetapi negara kekurangan sumber daya untuk menjalankan pembangkit listrik tenaga minyak dan gasnya.
Sektor ini memiliki banyak utang, dan investasi yang tidak memadai dalam infrastruktur dan saluran listrik telah menyebabkan jaringan nasional sering mengalami gangguan.
(DKH)