Saat ini, anak-anak sekarat akibat dampak gabungan dari kekurangan gizi dan penyakit. Malnutrisi membuat orang lebih rentan untuk sakit parah, mengalami pemulihan yang lambat, atau meninggal ketika terinfeksi suatu penyakit.
Dia menerangkan, dampak jangka panjang dari malnutrisi, rendahnya konsumsi makanan kaya nutrisi, infeksi berulang, dan kurangnya layanan kebersihan dan sanitasi memperlambat pertumbuhan anak secara keseluruhan. Hal ini membahayakan kesehatan dan kesejahteraan seluruh generasi masa depan.
Melihat keadaan ini, tentu WHO dan mitranya tidak tinggal diam. Keduanya telah menjalankan misi berisiko tinggi untuk mengirimkan obat-obatan, bahan bakar, dan makanan bagi petugas kesehatan dan pasien mereka, namun permintaan untuk mengirimkan pasokan sering kali diblokir atau ditolak.
Selain itu, jalan yang rusak dan pertempuran yang terus berlanjut, termasuk di dalam dan dekat rumah sakit, menyebabkan pengiriman bantuan menjadi sedikit dan lambat.