Sementara itu, tinggi hilal saat Matahari terbenam pada 28 Februari 2025 berkisar antara 3.02° di Merauke, Papua sampai 4.69° di Sabang, Aceh.
Adapun, elongasi pada waktu itu berkisar antara 4.78° di Waris, Papua sampai 6,4 di Banda Aceh, Aceh dengan umur Bulan berkisar antara 8,16 jam di Waris, Papua sampai 11,11 jam di Banda Aceh, Aceh.
Selanjutnya, BMKG mencatat lag atau selisih waktu terbenam Bulan dengan Matahari di Indonesia saat Matahari terbenam pada 28 Februari 2025 berkisar antara 15.31 menit di Merauke, Papua sampai 22.55 menit di Sabang, Aceh.
Sementara fraksi iluminasi Bulan saat Matahari terbenam pada hari yang sama berkisar antara 0.11 persen di Jayapura, Papua sampai 0.22 persen di Banda Aceh, Aceh.
Namun, BMKG mengungkapkan bahwa akan ada objek astronomis yang berpotensi mengacaukan rukyatul hilal Ramadan. Objek tersebut adalah Saturnus dan Merkurius. Keberadaan dua planet tersebut berpotensi membuat pengamat menganggapnya sebagai hilal.