Daryono pun menghimbau kepada masyarakat untuk tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Sehingga menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal Anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum Anda kembali ke dalam rumah," ucapnya.
"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," tambah Daryono.
Untuk diketahui, gempa bumi di Bali pertama kali hari ini terjadi pada pukul 16.56 WIB berkekuatan 5.0 Magnitudo.
Hingga berita ini ditulis gempa ke 22 terjadi pada pukul 20.20 WIB berkekuatan 2,8 magnitudo.
Sejauh ini, gempa dengan guncangan paling kuat di Bali yakni 5,4 magnitudo terjadi pada pukul 17.38 WIB.
"Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M5,1. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 8,29° LS ; 115,62° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 1 Km arah Timur Kubu, Karangasem, Bali pada kedalaman 30 kilometer," pungkas Daryono.
(FRI)