Lebih lanjut, Asep menjelaskan adapun sumber air untuk melakukan penyemprotan itu berasal dari masing-masing gedung. Oleh karena itu, dia berharap para pengelola gedung bisa menyesuaikan hal yang dibutuhkan.
"Kalau sumber air itu bentuk tanggung jawab dari masing-masing gedung terhadap pengendalian pencemaran udara di Jakarta. Jadi karena konsumsi airnya juga enggak banyak, diharapkan memang partisipasi dari seluruh pemilik gedung nantinya bisa dilakukan,” kata dia.
Sebelumnya, uji coba penyemprotan air dari puncak gedung menggunakan water mist generator telah di uji coba di atas Gedung Pertamina. Hasilnya pun, kata Asep, dinilai efektif untuk menurunkan polusi udara.
"Jadi kita melakukan penyemprotan dari atas Gedung Pertamina dan di bawahnya langsung diukur dengan alat PM 2,5. Itu ternyata bisa menurunkan kadar PM 2,5 yang ada di sekitaran gedung tersebut," kata Asep.
Asep menyebut bahwa penyemprotan air dari atas gedung dengan menggunakan water mist dinilai lebih efektif ketimbang melakukan penyiraman air di jalanan. (NIY)