Para penyintas yang sekarang hidup di jalanan harus berburu makanan dan membakar perabotan yang mereka temukan agar tetap hangat. Suhu diperkirakan turun di bawah titik beku akhir pekan ini.
Situasi serupa terjadi di kota pelabuhan Iskenderun, di mana kini para tunawisma berlindung di ruang terbuka jauh dari bangunan. Seorang wanita yang berbicara dengan BBC sedang berlindung dengan anak dan cucunya, termasuk seorang anak berusia enam tahun yang menderita epilepsi.
Petugas bantuan telah membawakan mereka selimut dan mereka telah diberi roti tetapi belum ada bantuan lain sejauh ini. "Saya sangat terpukul," kata seorang dokter di rumah sakit setempat kepada Reuters.
"Saya melihat mayat di dalam, di mana-mana. Meskipun saya terbiasa melihat mayat karena keahlian saya, itu juga sangat sulit bagi saya," imbuhnya seperti dikutip dari BBC, Rabu (8/2/2023).
Pelabuhan di Iskenderun telah ditutup hingga pemberitahuan lebih lanjut karena terjadi kebakaran besar, yang berarti kapal pengangkut barang yang menuju zona bencana gempa sedang dialihkan.