Orang-orang itu terus menggali sampai mayat-mayat itu dikeluarkan. Ada kemarahan yang tumbuh karena tidak ada cukup bantuan.
Seorang wanita mengatakan kepada BBC bahwa tim penyelamat datang dan mengambil gambar bangunan milik keluarga pacarnya di mana mereka yakin 11 orang terjebak, tetapi mereka tidak kembali.
Dia mengatakan mereka mendengar suara-suara selama berjam-jam, tapi kemudian ada keheningan.
Lebih jauh ke utara di Kahramanmaras, dekat pusat gempa kedua, ada penundaan bantuan yang datang karena jalan pegunungan macet oleh mereka yang mencoba pergi.
Deretan bangunan telah runtuh menjadi tumpukan puing yang coba diatasi oleh tim penyelamat, sementara angin yang sangat dingin meniupkan asap dan debu dari puing-puing ke mata mereka.