IDXChannel - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengindikasikan bahwa pemerintahnya berniat untuk mengadakan pemilihan umum pada 14 Mei. Turki sampai saat ini masih merasakan dampak gempa bumi besar yang terjadi bulan lalu.
Erdogan tidak menjelaskan bagaimana cara menggelar pemilihan umum di wilayah terdampak gempa. Dia juga tidak membahas hak pilih bagi warga yang sedang mengungsi jauh dari tempat tinggalnya.
Gempa yang mengguncang Turki dan Suriah pada 6 Februari menewaskan sekitar 50.000 orang. Lebih dari 40.000 korban tewas berasal dari Turki.
Selain itu, hampir 204.000 bangunan runtuh atau rusak parah di Turki. Hal tersebut menyebabkan ratusan ribu orang kehilangan tempat tinggal.
Pihak berwenang di Turki mengatakan 14 juta orang terkena dampak gempa dan jutaan orang telah pergi atau dievakuasi dari wilayah yang dilanda gempa.
Pada Rabu (1/3/2023), Erdogan mengulangi janjinya untuk membangun kembali lebih dari 400.000 rumah dalam setahun. Dia mengakui bantuan berjalan lambat di masa awal-awal setelah bencana.
“Kami akan memperbaiki bangunan yang hancur dan menghadirkan kehidupan yang lebih baik bagi rakyat kami, ”kata Erdogan, dilansir dari Reuters pada Rabu (1/3/2023)..
Erdogan berkuasa sejak 2003. Dia mengincar masa jabatan ketiga sebagai presiden.
Menurut peraturan, pemilihan presiden dan legislatif harus diadakan paling lambat 18 Juni. Popularitas Erdogan sedang menurun akibat kondisi ekonomi yang memburuk.
(WHY)