Kobaran api diperkirakan terjadi ketika sebuah kontainer pengiriman berisi minyak terbalik akibat gempa bumi dan kemudian api menyebar ke muatan di sekitarnya.
Layanan darurat mengalami kesulitan mendapatkan akses ke lokasi karena kerusakan akibat gempa dan kontainer lainnya sekarang memblokir pintu masuk.
Upaya untuk menggunakan kapal pemadam kebakaran untuk mengatasi kobaran api telah gagal. Ada juga laporan kesulitan mendapatkan bantuan ke Suriah utara, terutama di daerah yang dikuasai oposisi. Kontrol di sana terbagi antara pemerintah dan kelompok oposisi lainnya.
Mereka tetap terlibat dalam konflik sebagai akibat dari perang saudara yang sedang berlangsung. Bahkan sebelum gempa bumi, situasi di sebagian besar wilayah itu sangat kritis, dengan cuaca yang sangat dingin, infrastruktur yang runtuh, dan wabah kolera yang menyebabkan kesengsaraan bagi banyak orang yang tinggal di sana.
Lebih dari empat juta orang, terutama perempuan dan anak-anak, sudah mengandalkan bantuan.