Hingga saat ini, kata BGS, belum ada vaksin TBC yang tersedia secara luas karena penyakit ini banyak terjadi di negara berkembang. Namun, harapan baru muncul lewat pendanaan dari Gates Foundation yang mendukung pengembangan vaksin TBC untuk negara-negara di Amerika Latin, Asia, dan Afrika, termasuk Indonesia.
"Vaksinnya sudah ada dan sedang clinical trial (uji klinis) level 3. Itu dilakukan di tujuh negara, salah satunya Indonesia, untuk melihat efikasi sama keamanannya. Diharapkan nanti di akhir 2028 itu bisa keluar," ujarnya.
BGS mengatakan, Indonesia secara aktif menjadi bagian dalam uji klinis fase 3 ini agar dapat memperoleh manfaat lebih cepat dari segi penyesuaian genetik, transfer teknologi, hingga produksi vaksin.
"Kita bisa mendapatkan akses terhadap teknologi vaksin ini, karena ilmuwan-ilmuwan kita dilibatkan, ini kerja sama dengan Unpad dan Universitas Indonesia," katanya.
Dia juga menyebut, jika vaksin ini berhasil, Indonesia dapat memproduksinya secara mandiri di PT Bio Farma (Persero). Hal ini dinilai krusial mengingat satu juta orang terdiagnosis TBC setiap tahun di Indonesia.