“Gempa yang terjadi tidak dipicu oleh aktivitas Sesar Citarik, karena pusat gempa utama dan susulannya tersebar jauh di sebelah barat jalur Sesar Citarik,” kata dia.
Daryono mengatakan dari hasil analisis mekanisme sumber gempa menunjukkan bahwa gempa ini memiliki mekanisme pergerakan mendatar/geser (strike-slip fault). Gempa ini dirasakan di Kalapanunggal dan Kabandungan dalam Skala Intensitas III-IV MMI, di Pamijahan dan Leuwiliang dalam III MMI, di Bogor dalam II-III MMI, dan di Palabuhanratu dan Depok dalam II MMI.
“Gempa yang terjadi menimbulkan kerusakan ringan pada beberapa bangunan rumah warga di Desa Cipeuteuy, Kecamatan Kabandungan. Catatan sementara menunjukkan ada 5 rumah yang terdampak, 20 jiwa harus menghadapi situasi darurat. Patut disyukuri bahwa, gempa yang terjadi tidak menimbulkan korban meninggal dunia dan luka-luka,” kata Daryono.
(Febrina Ratna Iskana)