sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

BMKG Imbau Bencana Angin Puting Beliung di Bandung-Sumedang Tak Disebut Tornado

News editor Agung Bakti Sarasa
22/02/2024 14:09 WIB
BMKG mengimbau  berbagai pihak tidak menggunakan istilah tornado terhadap bencana angin puting beliung yang terjadi di Kabupaten Bandung dan Kabupaten Sumedang.
BMKG Imbau Bencana Angin Puting Beliung di Bandung-Sumedang Tak Disebut Tornado. (Foto: Agung Bakti/MNC Media)
BMKG Imbau Bencana Angin Puting Beliung di Bandung-Sumedang Tak Disebut Tornado. (Foto: Agung Bakti/MNC Media)

Sementara di Indonesia, kata Guswanto, fenomena yang mirip tersebut diberikan istilah puting beliung dengan karakteristik kecepatan angin dan dampak yang relatif tidak sekuat tornado besar yang terjadi di wilayah Amerika. 

Oleh karena itu, BMKG mengimbau pihak-pihak yang berkepentingan untuk tidak menggunakan istilah tornado. Sebab, hal itu dapat menimbulkan kehebohan di masyarakat.

“Sehingga kami menghimbau bagi siapapun yang berkepentingan, untuk tidak menggunakan istilah yang dapat menimbulkan kehebohan di masyarakat, cukuplah dengan menggunakan istilah yang sudah familiar di masyarakat Indonesia, sehingga masyarakat dapat memahaminya dengan lebih mudah,” tuturnya.

Berdasarkan catatan BMKG, fenomena puting beliung telah terjadi beberapa kali di wilayah Bandung, seperti misalkan pada 5 Juni 2023 terjadi di Desa Bojongmalaka, Desa Rancamanyar, dan Kelurahan Andir Kecamatan Baleendah-Bandung.

Fenomena tersebut menimbulkan kerusakan pada bangunan rumah warga dimana sebanyak 110 rumah rusak di Bojongmalaka, 20 rumah rusak di Kelurahan Andir, dan 11 rumah rusak di Rancamayar.

Sepanjang 2023 juga terjadi kejadian puting beliung di wilayah Bandung pada Oktober di Banjaran dan Desember di Ciparay serta menimbulkan beberapa kerusakan seperti bangunan rusak dan pohon tumbang. Bahkan pada 18 Februari 2024, puting beliung terjadi juga di Parongpong Bandung Barat.

Sebelumnya, Peneliti Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN, Erma Yulihastin mengatakan, bencana alam yang terjadi di Sumedang-Bandung bukanlah angin puting beliung melainkan tornado. Menurutnya, bencana tornado itu merupakan yang pertama kali terjadi di Indonesia.

"Oh iya jelas, ini sudah first time. Dari analisis visual saja, kita bisa pastikan ini beda nih, ini bukan puting beliung yang biasanya terjadi di wilayah kita, yang sulit dideteksi. Karena mikro, ini bukan mikro lagi, ini meso. Tornado itu meso," ucap Erma saat dihubungi, Kamis (22/2/2024).

(FRI)

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement