Kemudian NTB, sebagian NTT, sebagian Sulawesi Tenggara, sebagian Sulawesi Barat, sebagian besar Sulawesi Tengah, Gorontalo, sebagian Sulawesi Tengah, dan sebagian Maluku.
"Jadi wilayah-wilayah tersebut diprediksi awal musim kemaraunya mundur dibandingkan rerata klimatologinya," ungkapnya.
Dia menuturkan, jika dibandingkan terhadap rerata klimatologi selama 30 tahun terakhir, secara umum musim kemarau 2024 diprediksi bersifat normal dan di atas normal.
"Jadi ada yang bersifat normal, di atas normal, atau di bawah normal. Tahun ini 2024 secara umum diprediksi bersifat normal yaitu kurang lebih 359 ZOM atau 51,36% dan di atas normal adalah sebanyak 279 ZOM atau kurang lebih 39,91%. Jadi terdapat 60 ZOM atau 8,73% yang diprediksi akan bersifat bawah normal," pungkasnya.
(SLF)