Menurut Stasiun Meteorologi Sultan Iskandar Muda di Banda Aceh, potensi curah hujan di wilayah Aceh masih cukup tinggi, yang dapat memicu bencana hidrometeorologi jika tidak diantisipasi dengan baik.
Di sisi lain, OMC di Aceh terlaksana atas permintaan dari Menteri Dalam Negeri dan instruksi dari BNPB. Operasi kali ini bertujuan untuk melindungi para atlet, pejabat, dan penonton dari risiko cuaca yang dapat mengganggu, serta memastikan pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional ini berjalan dengan aman dan sukses.
“OMC kali ini merupakan yang pertama kali terselenggara di Aceh sejak setelah sekian tahun lama sebelumnya. Setelah sukses mengamankan agenda HUT RI di IKN pada tanggal 17 Agustus lalu dan acara Gala Dinner ISF di Monas tanggal 5 September lalu, sekarang BMKG juga siap mengamankan acara Opening Ceremony PON XXI di Aceh,” kata Seto.
Sementara itu, Plt. Direktur Operasional Modifikasi Cuaca, Budi Harsoyo menjelaskan bahwa OMC yang dilaksanakan di wilayah Provinsi Aceh bukan berarti menghilangkan hujan sama sekali, tetapi hanya mengurangi jumlah atau intensitas hujan yang dapat membahayakan apabila jumlahnya terlalu banyak.
“OMC hanya menargetkan awan-awan dengan potensi hujan lebat yang dapat mengancam pelaksanaan PON, khususnya pada saat menjelang acara opening ceremony PON,” kata Budi.