IDXChannel - Pemerintah China mengumumkan rencana untuk mempromosikan perbaikan ekonomi yang didukung oleh kebangkitan konsumen.
Rencana itu diumumkan saat pembukaan persidangan parlemen pada Minggu (5/3) yang akan memperkuat kontrol Presiden Xi Jinping atas bisnis dan masyarakat China.
Perdana Menteri China Li Keqiang menargetkan pertumbuhan ekonomi China sebesar 5 persen menyusul berakhirnya aturan ketat anti COVID-19.
Aturan itu menyebabkan jutaan orang tak bisa keluar rumah dan memicu protes massal. Pada 2022, pertumbuhan ekonomi China melambat hanya sebesar 3 persen, pertumbuhan terlemah kedua setidaknya sejak 1970.
“Kami akan memprioritaskan pemulihan dan ekspansi konsumsi, kata Li dalam pidato yang disiarkan melalui televisi secara nasional. Li menyampaikan rencana pemerintah itu sebelum upacara Kongres Rakyat Nasional di Aula Besar Rakyat di Beijing.