Prianto melanjutkan, penunjukan siapa pun di jabatan publik merupakan bagian dari keputusan yang tidak hadir di ruang hampa, melainkan selalu dilatarbelakangi oleh berbagai hal, terlepas dari latar belakang sipil maupun militer pejabat yang ditunjuk.
"Keputusan siapa yang menjadi dirjen mungkin tidak akan ideal, namun merupakan hasil dari the second best policy," kata dia.
Setiap kebijakan publik, termasuk penentuan pejabat eselon I, dapat dilihat dari perspektif positif dan negatif, yang menurut Prianto, dapat menjadi masukan bagi pejabat baru nantinya.
Lebih lanjut dia mengatakan, Bimo Wijayanto memiliki latar belakang akademis yang kuat dengan gelar Sarjana Ekonomi dan Akuntan dari UGM, Master of Business Administration dari University of Queensland, dan Doktor dari University of Canberra.
Bimo tidak memiliki latar belakang militer dan saat ini menjabat sebagai Asisten Deputi Investasi Strategis Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kemenko Marinvest.
Bimo juga memiliki pengalaman di Ditjen Pajak dari Januari 2003 hingga Januari 2010, di mana dia pernah menjabat sebagai Kepala Seksi Dampak Ekonomi Makro di Subdirektorat Potensi Kepatuhan dan Penerimaan.