Prianto menegaskan bahwa pejabat eselon I merepresentasikan strategic leader, sehingga aspek kepemimpinan (leadership) menjadi yang terpenting. Aspek teknis di DJBC dan DJP, menurutnya, dapat dibantu oleh para direktur di bawah pejabat eselon I tersebut.
Menurutnya, penunjukkan ini belum bisa dikatakan tepat atau tidak mengisi posisi jabatan eselon I ini karena memang belum menjabat. Untuk itu, harus ada pembuktian dulu dari masing-masing pejabat tersebut.
"Masyarakat harus memberikan kesempatan kepada keduanya untuk membuktikan apakah amanah yang diemban keduanya. Hanya waktu yang akan membuktikannya," kata Prianto.
Prianto juga menekankan adanya tantangan besar bagi kedua pejabat baru tersebut. Direktorat Jenderal Pajak dihadapkan pada pekerjaan rumah besar terkait pembenahan Coretax dan upaya mengerek rasio pajak.
Di sisi lain, Direktorat Jenderal Bea Cukai memiliki pekerjaan rumah terkait dengan pencegahan dan penanggulangan barang selundupan serta peredaran rokok ilegal.
(Nur Ichsan Yuniarto)