"Saya sudah lapor ke pimpinan komisi, mungkin kita perlu pembelajaran. Dilakukanlah investigasi. Karena ada delapan titik rumah (perumahan) yang memang ada yang mangkrak, tidak diisi, tidak selesai," kata dia.
"Tetapi memang ada juga yang diisi sebagian. Yang disesalkan itu adalah berlaku pada prajurit muda," lanjutnya.
Dia lantas menyoroti nasib para prajurit TNI muda yang gajinya dipotong untuk program perumahan tersebut.
"Prajurit muda kalau gajinya itu Rp4 juta, dipotong Rp3,5 juta, kan tinggal Rp500 ribu sebulan. Mau makan apa coba? Walaupun dia sudah punya rumah. Ya tapi kan perlu makan, perlu minum," katanya.
"Kami tidak mau suudzon tanpa data yang jelas. Tapi baru dapat informasi-informasi dari wartawan," kata dia.
(Nur Ichsan Yuniarto)