Selain itu, ia minta bencana tersebut harus menjadi bahan evaluasi dan instrospeksi mendalam bagi BPOM dalam menjalankan fungsinya.
“Ini terjadi karena BPOM tidak bekerja. Karena itu pejabat di BPOM ini sudah layak dipecat dan dituntut pidana,” tegasnya.
Robert juga menyebut, sebaiknya BPOM RI harus banyak belajar dari BPOM Singapura. Robert menilai, BPOM RI baru bereaksi setelah muncul korban jiwa yang diakibatkan meminum obat yang ada cemaran etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG).
"Setelah ribut, banyak korban, (BPOM) baru sibuk. Seharusnya kita belajar dari BPOM Singapura yang betul-betul bekerja dan bertanggungjawab atas semua obat dan makanan yang beredar di masyarakat," tandas politikus partai Golkar tersebut.
(FRI)