sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Ini Respons India Soal Biaya Baru USD100 Ribu Bagi Pemohon Visa Pekerja

News editor Kunthi Fahmar Sandy
21/09/2025 09:04 WIB
Pemerintah India menyatakan bahwa biaya baru sebesar USD100.000 (74.000 poundsterling) bagi pemohon visa pekerja terampil AS akan menimbulkan konsekuensi.
Ini Respons India Soal Biaya Baru USD100 Ribu Bagi Pemohon Visa Pekerja (FOTO:Dok Laman BBC)
Ini Respons India Soal Biaya Baru USD100 Ribu Bagi Pemohon Visa Pekerja (FOTO:Dok Laman BBC)

IDXChannel - Pemerintah India menyatakan bahwa biaya baru sebesar USD100.000 (74.000 poundsterling) bagi pemohon visa pekerja terampil AS akan menimbulkan konsekuensi kemanusiaan.

Dilansir dari laman BBC Minggu (21/9/2025)  Presiden Donald Trump pada hari Jumat memerintahkan agar biaya baru untuk aplikasi visa H-1B, yang lebih dari 60 kali lipat biaya yang dikenakan saat ini mulai berlaku pada 21 September.

Pekerja dari India sejauh ini menerima visa terampil terbanyak dalam program ini, dengan persentase lebih dari 70 persen dari total visa yang dikeluarkan.

Beberapa perusahaan teknologi AS dilaporkan menyarankan karyawan pemegang visa H-1B untuk tetap tinggal di AS atau jika mereka berada di luar negeri, untuk segera kembali. Gedung Putih kemudian pada hari Sabtu mengklarifikasi bahwa biaya tersebut tidak akan berlaku untuk visa yang sudah ada maupun aplikasi perpanjangan.

Sebuah pernyataan dari Kementerian Luar Negeri India pada hari Sabtu mengatakan bahwa biaya tersebut akan menimbulkan konsekuensi kemanusiaan karena gangguan yang ditimbulkan bagi keluarga. Pemerintah India berharap gangguan ini dapat ditangani dengan tepat oleh otoritas AS," demikian pernyataan tersebut.

Pertukaran pekerja terampil telah berkontribusi besar bagi kedua negara, menurut pernyataan tersebut. Oleh karena itu, para pembuat kebijakan akan menilai langkah-langkah terbaru dengan mempertimbangkan manfaat bersama, termasuk hubungan antarmasyarakat yang kuat antara kedua negara.

Namun, pernyataan tersebut tidak memberikan rincian spesifik tentang potensi tanggapan dari pemerintah India.

Sejak Trump memberlakukan tarif yang sangat tinggi terhadap India bulan lalu karena membeli minyak Rusia, kedua negara telah terlibat dalam negosiasi perdagangan yang menegangkan. AS mengekspor barang senilai USD41,5 miliar ke India pada tahun 2024, dan mengimpor lebih dari dua kali lipatnya, yaitu USD87,3 miliar, menurut kantor Perwakilan Dagang AS.

Pada hari Sabtu, pemerintah India mengatakan Menteri Perdagangannya, Piyush Goyal, akan mengunjungi AS pada hari Senin untuk perundingan perdagangan.

"Perubahan besar pada program H-1B dalam waktu yang begitu singkat telah menciptakan ketidakpastian yang cukup besar bagi bisnis, profesional, dan pelajar di seluruh dunia", kata Badan Perdagangan India, Nasscom.

Dalam pengumuman rencana perubahan tersebut, Gedung Putih mengatakan bahwa visa-visa tersebut tidak digunakan sebagaimana mestinya, mengutip data yang menunjukkan bahwa beberapa visa disalahgunakan untuk menurunkan upah Amerika dan mengalihdayakan pekerjaan TI.

"Namun, perintah tersebut memungkinkan pengecualian kasus per kasus jika demi kepentingan nasional", kata Gedung Putih.

(kunthi fahmar sandy)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement