sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Jepang Sebut AS Akan Revisi soal Tarif Trump

News editor Kunthi Fahmar Sandy
08/08/2025 21:42 WIB
Pejabat perdagangan juga menyebut Gedung Putih akan mengeluarkan perintah presiden baru yang menguraikan kesepakatan yang telah disepakati sebelumnya
Jepang Sebut AS Akan Revisi soal Tarif Trump (FOTO:Dok Laman Forbes)
Jepang Sebut AS Akan Revisi soal Tarif Trump (FOTO:Dok Laman Forbes)


IDXChannel - Pemerintahan Trump sepakat untuk merevisi perintah presiden soal tarif terhadap Jepang.

Mereka juga akan menghilangkan penumpukan berbagai tarif pada barang-barang Jepang. Hal tersebut dikatakan negosiator perdagangan utama Jepang.

Dilansir dari laman Forbes Jumat (8/8/2025), para pejabat perdagangan juga menyebut Gedung Putih akan mengeluarkan perintah presiden baru yang menguraikan kesepakatan yang telah disepakati sebelumnya untuk menurunkan tarif mobil dan suku cadang mobil Jepang dari 27,5 persen menjadi 15 persen.

Trump telah setuju untuk mengurangi tarif yang sebelumnya dikenakannya pada mobil Jepang dengan imbalan komitmen investasi sebesar USD550 miliar dari Jepang.

Adapun indeks acuan Nikkei 225 Jepang naik 1,85 persen menjadi 41.820,48 poin pada hari Jumat. Produsen mobil terkemuka Jepang bahkan mengalami lonjakan yang lebih besar karena saham Toyota melonjak 3,47 persen menjadi USD18,77 (JPY 2.773). Saham Honda dan Subaru masing-masing naik 3,95 persen dan 5,37 persen.

Presiden Donald Trump mengumumkan perjanjian perdagangan dengan Jepang bulan lalu dalam sebuah unggahan di Truth Social, menetapkan tarif sebesar 15 persen turun dari ancaman sebelumnya sebesar 25 persen.

Trump mengklaim bahwa sebagai imbalan atas kesepakatan yang lebih menguntungkan tersebut, Jepang telah setuju untuk berinvestasi sebesar USD550 miliar di AS.
Presiden juga mengklaim Jepang akan membuka negara mereka untuk perdagangan, termasuk mobil dan truk, beras dan beberapa produk pertanian lainnya, dan barang-barang lainnya.

Dalam sebuah pernyataan di X, Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba menuturkan, kesepakatan dagang tersebut dibuat dengan tujuan memprioritaskan investasi daripada tarif, dan memujinya sebagai tanda Era Keemasan baru bagi Jepang dan AS.

Namun, sejak pengumuman tersebut, yang tidak diikuti oleh perjanjian formal tertulis bersama, kesepakatan tersebut telah menjadi subjek interpretasi yang saling bertentangan.

Investasi sebesar USD550 miliar yang disebutkan dalam pengumuman Trump telah menjadi sumber kebingungan terbesar. Dalam pengumuman tersebut, presiden mengklaim bahwa AS akan menerima 90 persen keuntungan dari investasi tersebut.

Bessent juga mengklaim jumlah yang dijanjikan ini akan menjadi modal baru sepenuhnya. Namun, pejabat Jepang telah menyatakan bahwa negara tersebut berharap untuk mendanai hanya 1-2 persen dari USD550 miliar yang dijanjikan sebagai investasi langsung, dan pinjaman akan menjadi bagian terbesar dari sisanya.

(Kunthi fahmar sandy)

Advertisement
Advertisement