sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

KCN Sebut Pagar Beton di Laut Cilincing Bagian dari Pembangunan Pelabuhan

News editor Iqbal Dwi Purnama
13/09/2025 04:00 WIB
Karya Cipta Nusantara (KCN) menegaskan pagar beton di laut Cilincing bukanlah pembatas laut, melainkan bagian dari pembangunan infrastruktur pelabuhan.
KCN Sebut Pagar Beton di Laut Cilincing Bagian dari Pembangunan Pelabuhan. (Foto: Inews Media Group)
KCN Sebut Pagar Beton di Laut Cilincing Bagian dari Pembangunan Pelabuhan. (Foto: Inews Media Group)

IDXChannel - PT Karya Cipta Nusantara (KCN) angkat bicara mengenai keberadaan pagar beton yang membentang di wilayah laut Cilincing, Jakarta Utara.

Direktur Utama KCN, Widodo Setiadi, menegaskan struktur tersebut bukanlah pembatas laut, melainkan bagian dari pembangunan infrastruktur pelabuhan.

“Kami bukan bikin pulau, lalu kami kavling-kavling, jual, bikin perumahan, tidak. Kami bikin pelabuhan, kami enggak bisa jual apa pun," kata Widodo dalam konferensi pers, Jumat (12/9/2025).

Dia mengatakan pembangunan pelabuhan ini merupakan proyek kerja sama antara pemerintah dan swasta dengan skema konsesi. Awalnya pelabuhan KCN hanya diizinkan untuk bongkar muat barang curah seperti batu, pasir, dan curah cair seperti CPO.

"Lalu dalam proses berjalannya waktu, kami sudah boleh melakukan bongkar muat untuk segala jenis barang yaitu multi-purpose," ucapnya.

Menanggapi keluhan masyarakat, khususnya para nelayan yang merasa terdampak oleh proyek pembangunan ini, KCN menyatakan pihaknya telah melakukan survei dan pendataan di wilayah Kalibaru, Cilincing, dan Marunda.

"Kami sudah akan bekerja sama dengan dinas terkait untuk mendata dulu. Kami takut nanti dalam tanda petik ini nelayan Jakarta atau bukan, atau Cilincing, karena tadi kami tegaskan, kami akan fokus pada nelayan Cilincing, yang kebetulan keberadaanya tadi kita jelasin, ada diapit oleh Pelindo dan KCN," katanya.

Widodo mengatakan saat ini pihaknya telah melakukan survei terhadap wilayah-wilayah terdampak seperti Kalibaru, Cilincing, dan Marunda. Berdasarkan hasil survei tersebut, terdata ada sekitar 700 nelayan dan 1.100 kapal yang beroperasi di kawasan itu.

Terkait langkah konkret yang akan diambil selama proses pembangunan berlangsung, Widodo mengungkapkan bahwa KCN sedang mencari formula bantuan yang tepat bagi para nelayan.

" Karena proses pembangunan ini pasti ada dampak. Tadi kami sampaikan, kami akan mencari formula apa yang bisa membantu," tutur Widodo.

(Febrina Ratna Iskana)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement